Powered By Blogger

Minggu, 10 Oktober 2010

Day#11 .:Balada patung ubin

Tepat pukul 6 sore saat itu, sebuah museum steril dari para pengunjung setianya.
Para penjaga bersiap-siap untuk segera bergegas pulang meninggalkan tempat tersebut, para cleaning service memulai tugasnya guna membersihkan seluruh bagian museum.

Tiba saat pukul 8 malam, semua penjaga maupun cleaning service akhirnya mengunci pintu museum.

Tepat di sudut museum yang gelap dan dingin, terdengar suara dari sebuah percakapan hangat.
"Hey patung, sepertinya menjadi dirimu itu sangatlah mengasikan, membanggakan." ucap sepetak ubin

"Mengasyikan..??apa maksudmu bin..?" balas patung dengan raut kaku

"Sepertinya setiap orang datang kepada mu dan selalu memuji-muji keindahanmu." ubin yang menerka-nerka

"ah, tidah juga bin..kau terlalu berlebihan." tambah benda putih bewujud kaku

"Lihat aku, aku datang di sini terlebih dahulu namun selalu diinjak-injak tiap harinya, aku pasti kotor dibuatnya." sang ubin semakin terpuruk

"Tanpa mu, museum ini tak berarti bin." sang patung dengan sok bijak

"Aku ingin sekali menjadi dirimu yang hanya duduk seperti itu, berpose, dan akhirnya dipuji seindah-indahnya." sang ubin dengan iri

"Hey bin, kita ini sama-sama berasal dari nenek moyang yang sama, hanya saja jalan kita yang berbeda.. aku perlu bertahun-tahun untuk jadi seperti ini, sang pematung mengubahku sepahat demi sepahat. aku dilihat per detail tanpa boleh ada kekurangan dan aku pun sama seperti mu, dari bongkahan yang sama." sang patung yang bercerita dengan santai

"Kau hebat, dulu aku sama sekali tidak tahan bila aku terus menjadi bongkahan besar si buruk rupa, aku terlalu ingin cepat berubah ." ubin menundukan wajahnya

Obrolanpun terus berlanjut hingga sang mentari menidurkan mereka. Para pengunjung kembali mendatangi patung, dan ubin hanya bisa tersenyum kagum kepada sang patung..!!

dedicated for my friend : "semua indah pada waktunya" ( Robby Isnaeni )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar