Detik-detik menuju pergantian tahun masehi terasa berdetak semakin melambat. Ada sebuah konspirasi jahat antara jarum panjang dan sahabat terbaiknya yaitu jarum pendek. Detakannya semakin terdengar begitu jelas bahkan mengalahkan hingar bingar keramaian jalanan dan petasan yang dari tadi telah bersuara padahal belum saatnya.
Pergantian tahun yang selalu identik dengan keramaian hingar bingar hingga ketidaksadaran selalu menjadi anti klimaks dari penutup bukuan untuk memulai lembaran baru. Bukannya saya tidak mau mengikuti keramaian di jalanan, tapi sejujurnya dari tadi saya mencari sebuah cafe yang memang tidak terlalu ramai. Akhirnya saya pun menemukan sebuah coffee shop dekat rumah sakit yang beruntung tidak terlalu ramai, sehingga akhirnya ide menulis ini pun hadir.
Tahun 2010 ini saya identik dengan suasana pantai, ya mungkin karena sebagian besar liburan saya di tahun ini saya habiskan di pantai, saya masih ingat dengan jelas suasana pantai di Bali yang penuh kelembutan keramah tamahannya namun tertutup oleh keliberalisasiannya yang ortodok kebarat baratan, kemudian Karimun Jawa yang menunjukan kesederhanaannya yang sangat low profile. Pantai diibaratkan sebagai daerah panas, penuh emosi, merah membara, romatis, yang anginnya menerbangkan namun ombaknya menghanyutkan. Ya, kiranya inilah inti dari liburan sekaligus kehidupan di 2010 yang saya alami, berupa angin yang terkadang menerbangkan hingga ombak yang terasa nikmat namun menghanyutkan.
Hingga tahun 2011 nanti akan saya galakan untuk menuju sebuah pegunungan, dimulai dari KKN saya nanti yang akan dilakukan di daerah Boyolali yang merupakan kaki dari Gn. Merapi. Daerah pegunungan yang saya ibaratkan akan dingin yang akan memaksa saya untuk mencari kehangatan, tanpa angin yang menerbangkan, tanpa ombak yang menghanyutkan, hanya akan terjadi erupsi yang terjadi tiba-tiba tanpa disadari sebelumnya yang bahkan sesekali akan membuat yang lain terpana..hahahahaha
Yesss, mungkin 2011 nanti saya akan berubah menjadi dataran tinggi sebuah pegunungan yang terlihat paling menonjol yang low profile yang sesekali bererupsi akan kemegahannya membuat yg lain terpana tanpa terduga sebelumnya.
selamat tahun baru kawan-kawanku semuanya..seperti kata sahabat saya Dzaki resolusimu, resolusiku juga..saya akan selalu bermimpi bersama kalian..!!
inilah tulisan terakhir saya di tahun 2010..
SELAMAT TAHUN BARU 2011...keep dreaming..!!
my best regards,
Dicky Maulana
small coffee shop, no alcohol, no baks, just hot chocolate, cig's graveyard, shuffled ipod, and my mac..
Jumat, 31 Desember 2010
Selasa, 14 Desember 2010
Harta Terakhir
Harta terindah yang masih tersisa dari anak muda seumuran saya saat ini hanyalah sebuah idealisme tingkat tinggi yang terkadang kita lupa bahwa saat ini kita hidup dalam negeri realitas, bukan negeri dongeng yang indah dengan cerita yang akan selalu "Happy Ending" di halaman terakhir.
Mungkin dengan bertambahnya umur, kita bisa merasakan pentingnya sebuah realisme. Mungkin hanya "mimpi" itulah idealisme yang akan terus kita pertahankan. Saya juga memiliki mimpi yang terkadang saya dibuat bingung olehnya, "akankah ini akan menjadi kenyataan.?" ga ada yang tahu, karena Tuhan masih menyegel album perjalanan hidup saya beberapa tahun ke depan.
Mimpi saya sebenernya simple, hanya ingin hidup menetap di luar Indonesia. Tujuan saya adalah di dataran eropa sana. Mungkin ini terlalu muluk, tapi ada ketertarikan antara molekul dalam diri saya untuk bisa menyentuh touch down mimpi ini. Jangan menanyakan alasan kenapa saya ingin ke sana, mungkin ini hanya akan membuat saya bingung menjawabnya..hahahaha
Teringat kata-kata salah satu sahabat saya Dzaki yang bercerita tentang seniornya yang setelah lulus nanti akan bekerja dan kemudian terjun bebas di alam hutan kekejaman liberalisme eropa sana. Ini sedikit menginspirasi saya..hahahaha
Dan juga perkataan sahabat saya yang lain Robby yang bilang bahwa mimpi tanpa tanggal deadline hanya akan menjadi angan-angan yang berarti hanya akan menguap seperti air yang di biarkan tersimpan dalam wadah terbuka.
Dengan sikap sedikit arogan menantang dan kesombongan, saya pun menetapkan 2015 nanti, mimpi saya yang ini akan terwujud, karena saya percaya bahwa tiap omongan dan tulisan adalah doa dan juga alam akan merespon setiap pikiran penuh sugesti positif...AMIN..!!!
akan tiba di mana sang script writer menulis akhir yang indah bagi sang aktor..
Mungkin dengan bertambahnya umur, kita bisa merasakan pentingnya sebuah realisme. Mungkin hanya "mimpi" itulah idealisme yang akan terus kita pertahankan. Saya juga memiliki mimpi yang terkadang saya dibuat bingung olehnya, "akankah ini akan menjadi kenyataan.?" ga ada yang tahu, karena Tuhan masih menyegel album perjalanan hidup saya beberapa tahun ke depan.
Mimpi saya sebenernya simple, hanya ingin hidup menetap di luar Indonesia. Tujuan saya adalah di dataran eropa sana. Mungkin ini terlalu muluk, tapi ada ketertarikan antara molekul dalam diri saya untuk bisa menyentuh touch down mimpi ini. Jangan menanyakan alasan kenapa saya ingin ke sana, mungkin ini hanya akan membuat saya bingung menjawabnya..hahahaha
Teringat kata-kata salah satu sahabat saya Dzaki yang bercerita tentang seniornya yang setelah lulus nanti akan bekerja dan kemudian terjun bebas di alam hutan kekejaman liberalisme eropa sana. Ini sedikit menginspirasi saya..hahahaha
Dan juga perkataan sahabat saya yang lain Robby yang bilang bahwa mimpi tanpa tanggal deadline hanya akan menjadi angan-angan yang berarti hanya akan menguap seperti air yang di biarkan tersimpan dalam wadah terbuka.
Dengan sikap sedikit arogan menantang dan kesombongan, saya pun menetapkan 2015 nanti, mimpi saya yang ini akan terwujud, karena saya percaya bahwa tiap omongan dan tulisan adalah doa dan juga alam akan merespon setiap pikiran penuh sugesti positif...AMIN..!!!
akan tiba di mana sang script writer menulis akhir yang indah bagi sang aktor..
Langganan:
Postingan (Atom)