Powered By Blogger

Rabu, 06 Oktober 2010

Day#7 .:Filosofi dodol

Alkisah di Negeri Tungku nan jauh di sana, terdapat sekelompok masyarakat yang membuat kelompok masing-masing berdasarkan klan mereka. Unsur SARA sangat kental sekali saat itu.
4 kelompok besar saat itu ada adalah Klan Beras Ketan yang merasa dirinya memiliki hubungan kekerabatan yang teramat baik satu dengan yang lainnya, Klan Beras Putih yang merasa paling kaya akan sumber daya klannya tsb, Klan Gula Pasir yang meiliki badan tegap, sedikit blonde, tampan nan rupawan, dan juga cantik jelita, dan Klan yang terakhir, Klan Gula Jawa yang memiliki badan bulat kulit sawo matang yang tampak gahar diantara klan-klan lainnya...

Sebenarnya mereka semua itu adalah pendatang di Negeri Tungku. Karena Negeri Tungku ini awalnya negeri yang kosong belaka tidak berpenghuni. Namun karena di negeri mereka masing-masing sudah over capacity, jadi mereka di anjurkan untuk pindah ke negeri ini.

Sampai suatu saat mereka dipertemukan oleh takdir di negeri entah berantah ini. Walaupun mereka berada di negeri yang sama, selama ini mereka tidak pernah bertegur sapa antar klan. Mereka hanya berkumpul pada masing-masing klannya. Oh, alangkah besarnya ego mereka masing-masing. Karena mereka merasa paling sempurna.

Negeri mereka awalnya memiliki musim yang indah, hingga suatu saat terjadi kekeringan saat panas terjadi sepanjang tahun, bahkan air yang ada pun langsung mereka rebut, habislah persediaan air di negeri itu.

Panas yang lama kelamaan menjadi sangat panas, dan juga tiba-tiba negeri mereka yang tentram aman serta nyam diguncang gempa secara terus menerus konstan. Mereka merasa pusing karena gempa yang lama kelamaan menjadi semakin besar. Entah mengapa hal ini terjadi terhadap mereka.

Mereka semua keluar dari rumah mereka masing-masing dengan kepanikan yang teramat panik. Di suasana panik seperti ini, para pemimpin dari masing-masing klan menganjurkan kepada para anggota kelompoknya untuk saling berpegangan tangan. Tanpa disadari mereka saling berpegangan tidak hanya pada klannya masing-masing. Gula Pasir yang awalnya memandang rendah Gula Jawa, akhirnya saling berpegangan erat. Begitu pula semuanya. Ntah apa yang ada dipikiran mereka disaat mereka panik akan gempa yang terasa memusingkan dan juga panas yang teramat panas di Negeri Tungku.

Karena panas yang teramat panas, mereka semua akhirnya meleleh, Dan akibat guncangan gempa besar akhirnya memecah Negeri Tungku yang akhirnya membuat para klan tersebut jatuh ke dalam jurang dalam keadaan meleleh. Naas nasib mereka, mungkin inilah kiamat bagi mereka.

2000 tahun kemudian,
Datanglah mereka para arkeolog dari Negeri Garut sana yang datang untuk meneliti tentang Negeri Tungku pada masa lalu.
Mereka menggali untuk mengetahui sejarah masa lalu, Hingga mereka menemukan jasad mereka yang terkubur dalam keadaan meleleh yang tetap saling berpegangan yang sangat sulit untuk dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Kejadian 2000 tahun silam membuat mereka saling berpegangan tanpa melihat klan, suku, agama, dan ras hingga mereka terkadang lengket susah untuk dipisahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar